RMOLSumsel. Sekelompok organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam akan menggelar aksi pada Jumat (21/2) di depan Istana Negara, Jakarta. Aksi 212 itu akan mengangkat tema “Berantas Megakorupsi, Selamatkan NKRI”.
- Surat PAW Dua Anggota DPRD Sumsel Sudah Diajukan ke Mendagri
- DPRD Pertanyakan Data Lahan Gambut Sumsel ke Kementrian ATR/BPN
- Modus Dugaan Penyelewengan Dana Hibah PMI Palembang: Lazim Untuk Biaya Kampanye, Perlu Audit Investigatif
Baca Juga
Pada 21 Februari Atas tema yang bertujuan demi perbaikan bangsa itu, Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Yusuf Muhammad Martak mengajak para korban PT Asuransi Jiwasraya untuk bergabung dalam aksi ini. Termasuk mereka yang jadi korban skandal megakorupsi lain.
“Saudara-saudara kami yang menjadi korban megakorupsi bisa ikut turun pada aksi Jumat, 21 Februari 2020. Dengan keterlibatan para korban dalam aksi, sekaligus menjadi tekanan bagi penguasa untuk menuntaskan kasus-kasus mega korupsi," tegasnya kepada wartawan di Jakarta, Rabu (19/2).
Yusuf Martak mengurai bahwa aksi yang digawangi FPI, GNPF-Ulama, PA 212 dan ormas-ormas Islam lain ini merupakan bukti bahwa para tokoh umat menaruh perhatian serius pada isu-isu yang langsung menyangkut kehidupan rakyat.
"Pada skandal megakorupsi PT Asabri, misalnya, korbannya adalah anggota Polri/TNI baik yang masih aktif maupun sudah purnawirawan. Sebagian besar adalah rakyat kecil. Korupsi menjadi kejahatan luar biasa yang harus kita tumpas dengan upaya yang juga luar biasa," sambungnya.
Ketua FPI Ahmad Sobri Lubis memastikan bahwa Aksi 212 akan dihadiri oleh peserta lintas agama. Ini lantaran korban skandal megakorupsi adalah lintas agama.
"Korban megakorupsi adalah rakyat Indonesia dengan berbagai agama," kata Ustaz Sobri Lubis. [ida]
- Cak Imin Janji Naikan Dana Desa Rp 5 Miliar Bila PKB Menang
- MKMK Didesak Larang Hakim MK Guntur Hamzah Ikut Sidangkan Sengketa Pilpres 2024
- KPU Diminta Buka Data Parpol Curang yang Catut Nama Orang
