13 Pemulung Logam Tewas akibat Ledakan Bom

Bama negara bagian Borno, timur laut Nigeria/Net
Bama negara bagian Borno, timur laut Nigeria/Net

Sebanyak tiga belas pengumpul besi tua dan logam tewas di negara bagian Borno, Timur Laut Nigeria tewas setelah sebuah bom alat peledak improvisasi (IED) yang mereka gali meledak, Senin (25/72022).


Menurut laporan dari Babakura Kolo pada Selasa (26/7/2022), seorang pemimpin milisi lokal itu mengatakan enam belas pemulung logam dari kamp pengungsi di Bama menemukan bom saat sedang menggali rongsokan di semak-semak pinggiran kota.

“Bom itu meledak ketika mereka mendorongnya ke dalam gerobak menuju kota, menewaskan 13 dari mereka, sementara tiga lainnya terluka parah," lapornya.

Sementara laporan dari Bukar Grema, anggota satgas yang juga merupakan asisten Kolo mengatakan IED itu tidak aktif selama tujuh tahun lamanya yang telah dikubur di dalam pasir. 

Namun, para pemulung logam berhasil menggalinya, tanpa mengetahui bahwa itu adalah sebuah bom.

Kolo mengatakan persenjataan itu tampaknya dijatuhkan pada 2015 selama operasi militer untuk merebut kembali Bama dari kelompok bersenjata Boko Haram.

Konflik ini diawali oleh kelompok bersenjata Boko Haram yang pada tahun 2014 mengambil alih wilayah di utara Borno dan mendeklarasikan kekhalifahan. 

Kemudian pada Maret 2015 militer Nigeria merebut kembali wilayah tersebut setelah operasi darat dan udara besar-besaran.

Setelah tiga tahun kemudian, penduduk yang saat itu melarikan diri, mulai kembali ke wilayah mereka, banyak dari mereka yang tinggal di kamp-kamp pengungsian karena kota itu telah hancur secara substansial selama pertempuran terjadi.

Sebagian besar para pengungsi mencari nafkah dengan menebang pohon untuk dijadikan kayu bakar dan mengais-ngais potongan logam untuk dijual kembali.