10 Hektar Lahan Gambut Terbakar, Polda Sumsel Kirim Personil BKO ke OKI Padamkan Api

Lahan gambut terbakar di Lempuing Jaya. (hari wijaya/rmolsumsel.id) )
Lahan gambut terbakar di Lempuing Jaya. (hari wijaya/rmolsumsel.id) )

Lahan gambut seluas 10 hektar terbakar di Desa Tanjung Sari, Kecamatan Lempuing Jaya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel. 


Pengerahan pasukan Satgas Karhutla dikerahkan untuk memadamkan api yang sudah tiga hari membakar lahan gambut di kawasan tersebut. 

Kapolda Sumsel, Irjen Pol A. Rachmat Wibowo mengungkapkan, Polda Sumsel berkoordinasi dengan Polres OKI, Manggala Agni, BPBD OKI dan beberapa perusahaan gotong-royong untuk memadamkan api. 

"Luas lahan yang terbakar 10 hektar, personil Polri yang BKO ke Polres OKI yang ada di lokasi sebanyak 18 orang dan yang sedang di perjalanan ada 2 tim sebanyak 36 orang, ditambah 30 personil Brimob," kata Rachmat, Rabu (14/8). 

Rachmat menjelaskan, untuk instruksi pelaksanaannya diserahkan ke Polres OKI dan pemerintah setempat untuk mengatur mekanisme pemadamannya. 

"Metode pemadamannya itu kita serahkan ke Manggala Agni dan dari PT Sampoerna Agro sudah membuat sekat kanal dengan menggunakan tiga ekskavator untuk membuat kanal sepanjang 300 meter," ujarnya. 

Rachmat menegaskan bahwa di tahun 2024 ini titik api lebih sedikit dibandingkan tahun lalu. 

Sementara itu, Kepala BPBD OKI Lestiadi Martin mengatakan, pemadaman sudah dilakukan selama tiga hari. 

Lestiadi menjelaskan, akses jalan ke lokasi masih menjadi hambatan dalam proses pemadaman. Water Bombing juga dilakukan untuk metode pemadaman. 

"Lahan gambut yang terbakar sudah mendekati perkebunan warga. Persediaan air di kanal juga masih cukup hingga saat ini," ucap Lestiadi.

Lestiadi juga mengatakan, untuk titik api di tahun ini lebih kecil dibandingkan tahun depan. Namun, sedikitnya intensitas hujan mempengaruhi percepatan pemadaman. 

"Dalam 10 hari dari hari tanpa hujan, per sepuluhnya masih ada hujan namun hujannya kurang memadai dan intensitasnya ringan," pungkasnya.